Langsung ke konten utama

3 Cara Hidup Berkah Ala Muslimah


Sumber Gambar: Pixabay
                        


Salam smart untuk semua muslimah

Bersyukur, Alhamdulillah kita masih dilimpahkan umur panjang hingga hari ini. Berharap untuk selalu bisa memaknai setiap langkah hidup kita, karena perjalanan hidup adalah upaya kita menjalani tujuan dari penciptaan. Berusaha untuk bisa mengabdi kepada Sang Khaliq. Proses pengabdian menuntut kita untuk mampu menjalani setiap tugas dengan sebaik-baiknya dan terus berada dalam keridhaan-Nya. Tentunya kebahagiaan juga menjadi harapan setiap kita.

Terkadang kita membayangkan bahwa hidup mewah dan bergelimang harta adalah sumber kebahagiaan, sehingga banyak di antara kita melakukan hal-hal di luar ketentuan agama, demi mendapatkan kekayaan dan kemewahan. Hidup, bukanlah semata-mata untuk mencari kemewahan, tetapi bagaimana meraih keberkahan, karena keberkahan adalah bertambahnya kebaikan demi kebaikan dari ke waktu ke waktu. Inilah, yang akan menghadirkan kebahagiaan dalam hidup, sekalipun yang kita dapat hanya sesuap. Namun ada keberkahan yang menyertainya, maka itu lebih baik. Lalu, bagaimana keberkahan bisa menghampiri hidup kita?

Simak deh! hal yang bisa membuat hidup kita meraih keberkahan

Hal terpenting yang bisa Muslimah lakukan adalah, pertama, mendekatlah kepada Allah SWT Bangun hubungan yang baik dengan-Nya. Kedekatan dan hubungan intim dengan Sang Pencipta akan mendatangkan keberkahan. Keimanan dan ketaqwaan adalah jalan terbaik untuk dekat kepada Allah. Ketika keridhaan dan kasih sayang Allah telah memenuhi hidup kita, berbagai kesulitan dan rintangan menjadi lebih mudah dan ringan. Limpahan kebaikan akan selalu mewarnai kehidupan kita. Begitulah kasih sayang Allah kepada hamba-hamba-Nya. 

Dua, dekat dengan Rasulullah SAW. Rasulullah adalah sosok manusia agung yang diutus oleh Allah untuk menyampaikan risalah-Nya. Suri teladan terbaik hanyalah beliau, karena kehadiran beliau adalah pembawa rahmat untuk sekalian alam. Allah sudah mengingatkan kita dalam Al-Quran untuk selalu menjadikan Rasulullah SAW sebagai panutan dan mengikuti jalan lurus yang beliau dakwahkan, sehingga akan terbangun sebuah kehidupan yang menentramkan. 

Ketiga, meneladani perempuan shalihah, baik yang sudah wafat maupun yang masih hidup. Mencari sosok yang bisa mendekatkan kita kepada Allah adalah hal yang mesti kita lakukan, karena kita hidup di zaman modern seperti ini, sepatutnya kita mencari sosok yang menginspirasi untuk selalu taat kepada Allah. Apapun profesi yang kita jalani, tidaklah membuat kita menjauh dari kehidupan agama. Senantiasa mengiringi langkah kita dengan nilai-nilai kebaikan dan bercermin dari kehidupan perempuan shalehah baik dulu maupun yang masih ada di sekitar kita agar keberkahan senantiasa hadir dalam hidup. 

Sosok yang bisa menginspirasi dan memang harus diteladani oleh semua muslimah adalah putri Rasulullah SAW Sayyidah Fathimah Azzahra, ibunda Sayyidah Khadijah, Sayyidah Aisyah, Sayyidah Maryam, Sayyidah Asiyah istrinya Fir'un dan masih banyak lagi sosok yang layak untuk kita ikuti kehidupan mereka. 

Mereka ini merupakan sosok perempuan agung yang terjaga ketaatannya kepada Allah, akhlaknya juga terjamin sebagaimana diajarkan oleh Rasulullah SAW. Kita patut bersyukur memiliki sosok yang dapat membersamai setiap langkah dan aktivitas kita dalam menggapai ridha-Nya dan meraih keberkahan dalam hidup ini.

Sejatinya, seluruh aspek kehidupan seorang muslimah mencerminkan keimanan kepada Allah. Baik itu prilaku, ucapan, dan berbagai kegiatan, landasannya adalah ketaqwaan kepada Allah dan Rasul-Nya, sehingga keberkahan akan selalu menyertai kita. 

Hal ini sejalan dengan Firman Allah dalam Al-Qur'an: Jika sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertaqwa pastilah Kami akan bukakan atas mereka pintu-pintu berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatan mereka. QS: Al-'Araf 96. Demikian peringatan Allah bagi hamba-hambanya. 

Semoga kita mampu menjadi muslimah yang bertaqwa dan meraih keberkahan.

Banda Aceh, Oktober 2021


Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Keteladanan dari Seorang Ibu

Sebuah buku bersampul abu-abu tak ingin saya lepaskan dari genggaman, lembar demi lembar saya bacakan, hingga tersisa beberapa bab lagi. Belum sampai di bab akhir, hati saya berkata bahwa buku ini harus saya antarkan ke rumah ibu. Buku yang sangat menarik untuk dibaca. Saya yakin, ibu pasti senang bila buku ini saya bawakan untuknya. Namun pikiran saya berkecamuk antara mengantarkan ke rumah ibu atau saya selesaikan hingga halaman akhir. Akhirnya saya berinisiatif untuk langsung membawa buku itu ke rumah ibu. Tidak butuh waktu lama untuk tiba ke sana. Saya pun menyerahkan buku tersebut, terlihat ibu antusias sekali menerimanya dan langsung membuka untuk melihat daftar isinya. Ada kilatan bahagia di wajah paruh baya itu, ini menandakan bahwa buku itu begitu menggugah jiwanya. Buku yang berkisah tentang perempuan yang bergelar para wali Allah. buku yang sangat apik untuk diteladani segenap kaum wanita. Berbagai karakter untuk menjadi hamba Allah yang memiliki sikap dan karakter mul

Rumi, Syair Cinta untuk Semesta

      Judul buku: Ngaji Rumi: Kitab Cinta dan Ayat-Ayat Sufistik Penulis: Afifah Ahmad Penerbit: Afkaruna, April 2021 Tebal: 228 Hal.   Saat menerima kiriman buku ini, tak perlu menunggu lama untuk menyantap isi bukunya. Mulai dari covernya hingga halaman pertama terus menyeret saya untuk menelusuri isinya, dan mencari ulasan (pengantar) penulisnya tentang buku ini. Tulisan Afifah Ahmad dalam beberapa waktu ini telah mempengaruhi pikiran saya, bagaimana ia membawa pembacanya untuk menikmati makna dari setiap kalimat yang diungkapkannya. Dan buku ini salah satunya yang menjadi target saya untuk bisa membaca secepatnya. Afifah Ahmad yang saat ini bermukim di negeri para Mullah, telah mengantarnya bersinggungan langsung dengan teks-teks asli syair-syair Rumi dalam Bahasa Persia. Sehingga, semakin membuat buku ini demikian menarik, kajian yang bersumber dari mata air langsung kemudian diulas dengan bahasa yang lebih segar. Perjumpaan saya dengan pikiran Afifah Ahmad t

Pustaka Rumah: Awal Literasi bagi Keluarga

    Dokumen Pribadi Buku hijau dengan cover seorang laki-laki muda, telah menyedot perhatian saya untuk membacanya. Sebuah buku biografi intelektual revolusioner Ali Syari'ati. Sang sosiolog Islam. Salah satu sisi kehidupannya mencuri perhatian saya. Ia adalah seorang pecinta buku dan ilmu pengetahuan sejati. Sedari kecil Ali dibiasakan berteman dengan beragam buku bacaan oleh ayahnya. Membaca biografinya, menginspirasi saya untuk memberikan pengalaman mencintai buku-buku untuk keluarga saya. Ali kecil, hari-harinya larut dan tenggelam di antara ribuan koleksi perpustakaan pribadi ayahnya. Saat anak-anak lain seusianya asyik bermain, ia memilih membaca buku-buku sastra, seperti Les Misrable karya Victor Hugo. (sementara saya sendiri membaca buku ini saat sudah jadi mahasiswi he he). Saat tahun pertama di sekolah menengah atas, ia begitu menggandrungi membaca buku-buku filsafat, sastra, syair, ilmu sosial, dan keagamaan. Apa yang terjadi saat ia berada di sekolah? Ia justru