Langsung ke konten utama

HIDUP SEHAT ALA RASULULLAH

 

Ilustrasi / Pixabay

Hidup sehat merupakan hidup yang memungkinkan seseorang bisa menjalaninya dengan lebih sehat dan bahagia.

Bagi seorang muslim, menerapkan hidup sehat adalah salah satu cara yang dicontohkan oleh Rasulullah saw. Beliau telah menerapkan gaya hidup sehat pada masanya, dan ini menjadi acuan untuk seluruh kaum muslim sehingga mampu menjalani kehidupan ini dengan lebih baik dan sehat tentunya,  sehingga mampu berkontribusi untuk kemaslahan ummat. 

Berikut beberapa cara hidup sehat yang dicontohkan oleh Rasulullah saw:

1.      Rasulullah saw tidak makan sebelum lapar dan berhenti sebelum kenyanng, serta  tidak berlebihan dalam makannya. Hidup sehat yang dijalankan oleh Rasulullah saw bisa diterapkan oleh siapa saja. Ini telah terbukti menyehatkan secara ilmiah.

2.      Ketika merasa haus dan hendak minum Rasulullah saw duduk terlebih dahulu. Cara ini juga terbukti menyehatkan secara ilmiah, di mana ketika hendak minum air dengan posisi masih berdiri itu akan ada katup yang belum siap  menerima tekanan air dan ketika duduk katup tersebut terbuka dan siap menerima air. Ini penting untuk diperhatikan, sehingga kita terhindar dari yang namanya problema kesehatan.

3.      Rasulullah saw makan dengan tangan kanan. Makan dengan tangan kanan bukanlah hanya sekedar tradisi, tetapi menurut sebuah penelitian ini termasuk gaya hidup sehat, ketika kita makan dengan menggunakan tangan kanan maka yang aktif adalah otak kiri, di mana otak kiri selalu teratur. Namun apabila makan dengan menggunakan tangan kiri maka yang aktif adalah otak kanan yang memiliki sifat imajinasi dan acak, jadi makan dengan tangan kiri dianggap kurang cocok menurut sebuah penelitian,  dalam Islam sendiri ini tidak dianjurkan.  menggunakan tangan kanan lebih diutamakan sebagaimana diajarkan oleh Rasulullah saw.

4.      Rasulullah cepat tidur dan cepat bangun. Jika sudah waktunya tidur, maka Rasulullah akan cepat tidur, tidur yang tepat di malam hari kira-kira setelah shalat Isya, dan bangun di sepertiga malam untuk shalat malam, dengan demikian waktu yang digunakan untuk tidur adalah kurang dari delapan jam. Dengan begitu waktu yang dipergunakan sepertiga untuk bekerja, sepertiga untuk beribadah kepada Allah, dan sepertiga lagi adalah untuk tidur yang cukup. Hal tentunya akan berimbas pada kehidupan yang kita jalani, sehingga kita mampu menjadi pribadi yang berkualitas.

5.      Rasulullah saw sering menjalani puasa. Puasa merupakan sebuah cara yang sangat ampuh untuk mengontrol diri, ini adalah cara yang masih belum banyak dijalankan oleh orang-orang, tetapi bagi ummat muslim berpuasa adalah sebuah kewajiban yang dijalani setahun sekali, di samping juga sebagai sarana untuk menempa diri agar hidup lebih sehat.

Ini merupakan beberapa metode yang diterapkan oleh Rasulullah dalam menjalani kehidupan ini, dan memiliki dampak yang luar biasa bagi kehidupan serta kesehatan. Semoga kita bisa meneladani apa yang diajarkan oleh Rasulullah saw.


Komentar

  1. Insya Allah, semua yan dicontohkan oleh Rasullullah pasti ada manfaatnya ya, Mbak

    BalasHapus
  2. Iya bener mbak, smoga kita bisa meneladani Rasulullah..🤲

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Keteladanan dari Seorang Ibu

Sebuah buku bersampul abu-abu tak ingin saya lepaskan dari genggaman, lembar demi lembar saya bacakan, hingga tersisa beberapa bab lagi. Belum sampai di bab akhir, hati saya berkata bahwa buku ini harus saya antarkan ke rumah ibu. Buku yang sangat menarik untuk dibaca. Saya yakin, ibu pasti senang bila buku ini saya bawakan untuknya. Namun pikiran saya berkecamuk antara mengantarkan ke rumah ibu atau saya selesaikan hingga halaman akhir. Akhirnya saya berinisiatif untuk langsung membawa buku itu ke rumah ibu. Tidak butuh waktu lama untuk tiba ke sana. Saya pun menyerahkan buku tersebut, terlihat ibu antusias sekali menerimanya dan langsung membuka untuk melihat daftar isinya. Ada kilatan bahagia di wajah paruh baya itu, ini menandakan bahwa buku itu begitu menggugah jiwanya. Buku yang berkisah tentang perempuan yang bergelar para wali Allah. buku yang sangat apik untuk diteladani segenap kaum wanita. Berbagai karakter untuk menjadi hamba Allah yang memiliki sikap dan karakter mul

Rumi, Syair Cinta untuk Semesta

      Judul buku: Ngaji Rumi: Kitab Cinta dan Ayat-Ayat Sufistik Penulis: Afifah Ahmad Penerbit: Afkaruna, April 2021 Tebal: 228 Hal.   Saat menerima kiriman buku ini, tak perlu menunggu lama untuk menyantap isi bukunya. Mulai dari covernya hingga halaman pertama terus menyeret saya untuk menelusuri isinya, dan mencari ulasan (pengantar) penulisnya tentang buku ini. Tulisan Afifah Ahmad dalam beberapa waktu ini telah mempengaruhi pikiran saya, bagaimana ia membawa pembacanya untuk menikmati makna dari setiap kalimat yang diungkapkannya. Dan buku ini salah satunya yang menjadi target saya untuk bisa membaca secepatnya. Afifah Ahmad yang saat ini bermukim di negeri para Mullah, telah mengantarnya bersinggungan langsung dengan teks-teks asli syair-syair Rumi dalam Bahasa Persia. Sehingga, semakin membuat buku ini demikian menarik, kajian yang bersumber dari mata air langsung kemudian diulas dengan bahasa yang lebih segar. Perjumpaan saya dengan pikiran Afifah Ahmad t

Pustaka Rumah: Awal Literasi bagi Keluarga

    Dokumen Pribadi Buku hijau dengan cover seorang laki-laki muda, telah menyedot perhatian saya untuk membacanya. Sebuah buku biografi intelektual revolusioner Ali Syari'ati. Sang sosiolog Islam. Salah satu sisi kehidupannya mencuri perhatian saya. Ia adalah seorang pecinta buku dan ilmu pengetahuan sejati. Sedari kecil Ali dibiasakan berteman dengan beragam buku bacaan oleh ayahnya. Membaca biografinya, menginspirasi saya untuk memberikan pengalaman mencintai buku-buku untuk keluarga saya. Ali kecil, hari-harinya larut dan tenggelam di antara ribuan koleksi perpustakaan pribadi ayahnya. Saat anak-anak lain seusianya asyik bermain, ia memilih membaca buku-buku sastra, seperti Les Misrable karya Victor Hugo. (sementara saya sendiri membaca buku ini saat sudah jadi mahasiswi he he). Saat tahun pertama di sekolah menengah atas, ia begitu menggandrungi membaca buku-buku filsafat, sastra, syair, ilmu sosial, dan keagamaan. Apa yang terjadi saat ia berada di sekolah? Ia justru